{ "cells": [ { "cell_type": "code", "execution_count": 1, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "#1\n", "#import library\n", "import urllib\n", "import requests\n", "import bs4\n", "import pandas as pd" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 2, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "#2\n", "# request a link\n", "def request_url(link):\n", " response = requests.get(link)\n", " html = response.text\n", " return html" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 3, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "#3\n", "# Function to parse html\n", "def parse_html(to_parse):\n", " soup = bs4.BeautifulSoup(to_parse, 'html.parser')\n", " return soup" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 4, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "#get only link about corona or covid\n", "def find_corona(main_url):\n", " url_list = []\n", " for i in main_url:\n", " if i.find('corona')!=-1 or i.find('covid')!=-1 or i.find('pandemi')!=-1 or i.find('psbb')!=-1:\n", " url_list.append(i)\n", " \n", " return url_list" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 41, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "def title(main_url):\n", " titles = []\n", " for i in main_url:\n", " soup = parse_html(request_url(i))\n", " try:\n", " a = soup.find(\"h1\", class_=\"detail__title\").text\n", " for i in a:\n", " b = re.sub('\\n', '', a)\n", " titles.append(b) \n", " except:\n", " d = soup.find(\"h1\", class_=\"title\").text\n", " titles.append(d)\n", " return titles " ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 43, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "def writer(main_url):\n", " author = []\n", " for i in main_url:\n", " soup = parse_html(request_url(i)) \n", " try:\n", " b = soup.find(\"div\", class_= \"detail__author\").text\n", " author.append(b)\n", " except:\n", " d = \"Detik\"\n", " author.append(d)\n", " return author" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 7, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "def date(main_url):\n", " dates = []\n", " for i in main_url:\n", " soup = parse_html(request_url(i))\n", " try:\n", " a = soup.find(\"div\", class_=\"detail__date\").text\n", " dates.append(a)\n", " except:\n", " b = soup.find(\"div\", class_=\"date mt20\").text\n", " dates.append(b)\n", " return dates" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 13, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "#take all title from detik.com\n", "def all_section(main_url):\n", " section_list = []\n", " for i in main_url:\n", " soup = parse_html(request_url(i))\n", " for h3 in soup.find_all(class_= \"media__title\"):\n", " section_list.append(h3.a.get('href'))\n", " #print(section_list)\n", " return section_list" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 9, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "#7\n", "#take all article pages from urls\n", "def all_pages(main_url):\n", " all_pages_articles = []\n", " for page in main_url:\n", " soup = parse_html(request_url(page))\n", " div_class = soup.find_all(\"div\", class_= \"detail__anchor\")\n", " #print(page, div_class)\n", " \n", " if (div_class == []):\n", " print(page)\n", " all_pages_articles.append(page)\n", " else :\n", " for i in div_class:\n", " url_class = i.find_all(\"a\")\n", " for j in url_class:\n", " print(j.get('href'))\n", " all_pages_articles.append(j.get('href'))\n", " return all_pages_articles" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 10, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "import re\n", "def collect_text(main_url, titles = [], author = [], dates = []):\n", " news = []\n", " paragraf = []\n", " data = []\n", " join =[]\n", " isiteks = []\n", " for i in main_url:\n", " a = parse_html(request_url(i))\n", " b = a.find('p')\n", " if (b == None):\n", " c = parse_html(request_url(i))\n", " u = c.find(\"div\", class_= \"detail__body-text\")\n", " newparagraf = u.findAll(text=True, recursive=False)\n", " data.append(newparagraf)\n", " data = [[ele for ele in sub if ele not in ('s:parallaxindetail','e:parallaxindetail', '\\n', '\\t', '\\r')] for sub in data]\n", " for i in data:\n", " join.append(''.join(i))\n", " data = []\n", "\n", " else:\n", " a = parse_html(request_url(i))\n", " for k in range(0, len(a.findAll('p'))):\n", " newparagraf = a.find_all('p')[k].text\n", " paragraf.append(newparagraf)\n", " for i in paragraf: \n", " data.append(re.sub('\\n', ' ', i)) \n", " join.append(''.join(data))\n", " data = []\n", " paragraf = []\n", " \n", " for i in main_url:\n", " news_title = \"Detik.com\"\n", " news.append(news_title)\n", "\n", " for i, j in enumerate(main_url):\n", " isiteks.append({'news' : news[i], 'link' : j, 'title' : titles[i], 'author' : author[i], 'date_time' : dates[i], 'paragraf': join[i]})\n", " return isiteks" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 44, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "def get_news(main_url, file_name = ''):\n", " section = all_section(main_url)\n", " corona = find_corona(section)\n", " all_page = all_pages(corona)\n", " titles = title(all_page)\n", " author = writer(all_page)\n", " dates = date(all_page)\n", " text = collect_text(all_page, titles, author, dates)\n", " print(text)\n", " file = save_file(text, file_name)\n", " \n", " return file " ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 17, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "def save_file(file, file_name = ''):\n", " new_file = pd.DataFrame(file, columns=['news','link','title', 'author', 'date_time', 'paragraf'])\n", " new_file.to_csv(file_name + '.csv', index=True, encoding='utf-8', sep = ',')\n", " \n", " return new_file" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 11, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [ "main_url = ['https://news.detik.com/indeks?date=05%2F02%2F2020']" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": 45, "metadata": {}, "outputs": [ { "name": "stdout", "output_type": "stream", "text": [ "https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000117/2-karyawan-sampoerna-positif-corona-kampung-kawasan-pabrik-isolasi-diri/1\n", "https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000117/2-karyawan-sampoerna-positif-corona-kampung-kawasan-pabrik-isolasi-diri/2\n", "https://news.detik.com/berita/d-5000115/penutupan-pasar-di-polman-demi-cegah-corona-sempat-diwarnai-keributan\n", "https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000113/dua-pedagang-positif-corona-pasar-kupang-gunung-ditutup-dua-pekan/1\n", "https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000113/dua-pedagang-positif-corona-pasar-kupang-gunung-ditutup-dua-pekan/2\n", "https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5000109/kasus-corona-di-grobogan-tambah-3-1-di-antaranya-bayi-1-bulan/1\n", "https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5000109/kasus-corona-di-grobogan-tambah-3-1-di-antaranya-bayi-1-bulan/2\n", "https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5000082/update-corona-di-banten-hari-ini-5-pasien-sembuh-total-361-kasus-positif\n", "https://news.detik.com/berita/d-5000081/belajar-dari-covid-19-ini-7-tips-nadiem-untuk-guru-saat-ajari-siswa\n", "https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-segar-14-provinsi-nihil-kasus-baru-corona-per-2-mei-2020-ini-kuncinya/1\n", "https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-segar-14-provinsi-nihil-kasus-baru-corona-per-2-mei-2020-ini-kuncinya/2\n", "[{'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000117/2-karyawan-sampoerna-positif-corona-kampung-kawasan-pabrik-isolasi-diri/1', 'title': ' 2 Karyawan Sampoerna Positif Corona, Kampung Kawasan Pabrik Isolasi Diri ', 'author': 'Esti Widiyana - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 23:07 WIB', 'paragraf': 'Perkampungan yang bersebelahan dengan pabrik rokok Sampoerna memilih menutup akses jalan. Itu setelah ada dua karyawan meninggal dan ratusan positif Corona.Bahkan, saat detikcom harus melewati portal. Selain itu saat masuk ke kampung untuk menemui RT/RW setempat, beragam pertanyaan dilontarkan dan harus dijawab. Jika tidak memiliki alasan yang jelas, warga yang berjaga di pintu masuk akan menyuruh siapapun untuk kembali lagi.Hal itu dilakukan agar tidak ada penyebaran virus Corona di perkampungan yang lokasinya berdekatan dengan pabrik yang kini tutup dan sementara tak berproduksi. Apalagi, beberapa karyawan yang indekos sekitar pabrik tengah melakukan isolasi mandiri. Mereka yang isolasi mandiri dirasa tidak terjangkit virus Corona.Salah satu warga yang juga istri Ketua RT setempat yang menolak menyebut nama mengaku ada 20 karyawan yang indekos di wilayahnya melakukan isolasi mandiri.\"Mereka yang ndak kena (Virus Corona) isolasi sendiri di kos,\" kata wanita tersebut saat ditemui detikcom di gang kampung, Sabtu (2/5/2020).Menurutnya, karyawan yang kini melakukan isolasi mandiri kemungkinan aman dari virus Corona. Dia juga berharap tak ada yang terjangkit di wilayahnya, baik itu dari karyawan PT HM Sampoerna atau warga sekitar. Selanjutnya Halaman 1 2 birojatim corona surabaya corona jatim corona di jatim klaster pt sampoerna '}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000117/2-karyawan-sampoerna-positif-corona-kampung-kawasan-pabrik-isolasi-diri/2', 'title': ' 2 Karyawan Sampoerna Positif Corona, Kampung Kawasan Pabrik Isolasi Diri ', 'author': 'Esti Widiyana - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 23:07 WIB', 'paragraf': '\"Kalau yang pulang di kos gini kan kemungkinan aman. Di sini aman kok, semoga tidak ada yang terjangkit,\" jelasnya.Sementara Sukat, warga RT 05 Jalan Rungkut Lor IV mengatakan enam karyawan PT HM Sampoerna saat ini tidak boleh keluar dari kos. Mereka dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri.\"Sekitar enam karyawan. Malah harus di dalam kos tidak boleh keluar. Isolasi sendiri mereka,\" kata Sukat.Namun jika di antara mereka ada yang merasa sakit, tambah dia, dianjurkan segera ke puskesmas untuk memeriksakan diri.\"Kalau sampai ada yang sakit langsung disuruh periksa,\" pungkasnya.Selama ini, kawasan Rungkut dihuni ratusan karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna untuk indekos. Namun setelah ada 2 karyawan positif Corona meninggal, mereka dirumahkan. Sebelum dirumahkan, 506 karyawan menjalani rapid test. Dari jumlah itu, 123 dinyatakan reaktif rapid test. Mereka kemudian melakukan test swab dan hasilnya diketahui secara bertahap.'}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita/d-5000115/penutupan-pasar-di-polman-demi-cegah-corona-sempat-diwarnai-keributan', 'title': ' Penutupan Pasar di Polman Demi Cegah Corona Sempat Diwarnai Keributan ', 'author': 'Abdy Febriady - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 23:04 WIB', 'paragraf': 'Pasar rakyat di Dusun Kannusuang, Desa Pulliwa, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, ditutup warga setempat. Penutupan itu menuai aksi protes pedagang dan memicu keributan.Penutupan pasar dilakukan pada Sabtu (2/5/2020). Detik-detik keributan yang dipicu aksi protes pedagang akibat penutupan pasar ini, terekam kamera warga yang kini beredar luas di media sosial. Banyak pedagang yang tidak terima penutupan pasar tersebut, dengan berbagai macam alasan.\"Kami sebelumnya tidak mendapat informasi kalau pasar akan ditutup, kalau kita tidak jualan pada hari ini, barang-barang jualan kami akan rusak \" ujar salah seorang pedagang.\"Kalau hari ini kita buka pasar, pasar depan jangan ada yang membandel, sampai ada kebijakan baru, kita sepakati itu \" pinta pedagang lainnya.Kepala Dusun Kannusuang Lukman Logawali mengkonfirmasi adanya penutupan itu. Penutupan pasar dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus COVID-19, apalagi dua warga di Kabupaten Polewali Mandar telah dinyatakan positif berdasarkan hasil swab.\"Penutupan pasar berdasarkan kesepakatan bersama warga, untuk mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan, apalagi sudah ada dua warga di daerah ini (Polman) yang tertular virus corona \" kata Lukman kepada wartawan, Sabtu (2/5/2020).Lukman mengaku, rencana penutupan penutupan pasar Kannusuang telah diumumkan sebelumnya melalui media sosial. Penutupan itu berlaku untuk kios-kios yang menjual barang di luar kebutuhan pokok. \"Bahkan ada sejumlah pedagang yang kami telpon langsung dan sampaikan agar tidak usah datang, karena untuk sementara waktu pasar Kannusuang ditutup \" ujarnya.asar Kannusuang telah diumumkan sebelumnya melalui media sosial. Penutupan itu berlaku untuk kios-kios yang menjual barang di luar kebutuhan pokok.\"Pedagang sembako dan ikan tetap boleh berjualan, sedangkan pedagang lain seperti perabot, hiasan, pakaian apalagi pakaian bekas, dan lain-lain untuk sementara waktu, tidak boleh lagi berjualan di sini \" lanjutnya.Lukman mengatakan keributan selesai, setelah warga setempat mengalah dan memberikan kesempatan kepada pedagang untuk kembali berjualan, dengan perjanjian minggu depan pasar ditutup kecuali bagi pedagang sembako, hingga batas waktu yang tidak ditentukan.\"Apalagi penutupan pasar sempat menimbulkan antrean panjang kendaraan, hingga mengganggu aktifitas warga setempat, untuk menghindari keributan, pasar akhirnya di buka khusus untuk hari ini, namun pedagang tetap haru mematuhi aturan yang kami buat,\" kata Lukman.'}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000113/dua-pedagang-positif-corona-pasar-kupang-gunung-ditutup-dua-pekan/1', 'title': ' Dua Pedagang Positif Corona, Pasar Kupang Gunung Ditutup Dua Pekan ', 'author': 'Esti Widiyana - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:55 WIB', 'paragraf': 'Pasar Kupang Gunung Surabaya ditutup selama 14 hari. Penutupan selama 2 pekan itu karena satu pedagang positif Corona dan orang tuanya yang juga pedagang PDP telah meninggal.Sementara itu pasar mulai tutup mulai pukul 00.00, Minggu (3/5/2020). Sosialisasi penutupan sudah dilakukan sehari sebelumnya.Dari pantauan detikcom, Pasar Kupang Gunung sudah tidak ada aktivitas. Bahkan ada pembatas dilarang melintas garis dari Satpol PP. Sebuah banner warna kuning tampak digantung bertuliskan tidak ada aktivitas di pasar mulai 2 hingga 16 Mei 2020.\"Iya betul (Penutupan pasar). Karena ada satu PDP meninggal dan anaknya yang jualan positif Corona,\" kata Kepala Bagian Perekonomian dan usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/5/2020).Hebi mengatakan, pedagang yang positif Corona itu tidak memiliki gejala atau bisa disebut sebagai OTG. Pedagang berjenis kelamin perempuan itu melakukan isolasi mandiri sambil dipantau oleh puskesmas setempat.\"Dia merasa sehat tapi positif, tidak ada gejala, sekarang isolasi di rumah sambil dipantau puskesmas dan diawasi,\" ujarnya. Selanjutnya Halaman 1 2 birojatim pasar kupang corona surabaya pemkot surabaya corona jatim '}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5000113/dua-pedagang-positif-corona-pasar-kupang-gunung-ditutup-dua-pekan/2', 'title': ' Dua Pedagang Positif Corona, Pasar Kupang Gunung Ditutup Dua Pekan ', 'author': 'Esti Widiyana - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:55 WIB', 'paragraf': 'Tak hanya pedagang positif Corona saja yang melakukan isolasi, pasar dan juga PKL sepanjang jalan diberhentikan sementara aktivitas jual beli. Bahkan ada beberapa pihak yang mengawasi pasar tersebut.\"Untuk pasarnya kita semprot, ada penjagaan di sana ada Satpol PP, LKMK, Polsek juga di sana. Aktivitas berdagang tidak ada, karantina atau isolasi mandiri,\" jelasnya.Dia menjelaskan, jika terdapat pedagang pasar yang positif Corona dan memiliki bukti medis terpaksa harus dilakukan karantina 14 hari. \"Kalau ada yang terkonfirmasi terpapar, ya kita lanjut untuk karantinanya,\" katanya.Intinya, lanjut Hebi, kedisiplinan antara penjual dan pedagang. Seperti selalu menggunakan masker, sering cuci tangan dan hidup bersih.\"Yang penting social distancing, karena di pasar bejubel (banyak orang). Kadang kalau diingatkan ndableg (nakal). Sudah menyangkut hal sakit kita ga boleh main-main,\" urainya.Pihaknya pun juga sudah melakukan sosialisasi sejak 2 bulan lalu untuk physical distancing, tidak bergerombol dan tetap menggunakan masker.\"Orang pakai masker paling lama satu jam. Kalau disiplin kita bisa. Manuto. Saya sosialisasi besoknya kembali lagi,\" keluhnya.'}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5000109/kasus-corona-di-grobogan-tambah-3-1-di-antaranya-bayi-1-bulan/1', 'title': ' Kasus Corona di Grobogan Tambah 3, 1 Di Antaranya Bayi 1 Bulan ', 'author': 'Febrian Chandra - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:39 WIB', 'paragraf': 'Jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bertambah menjadi tiga orang. Salah satu di antaranya merupakan bayi berusia satu bulan.\"Dengan bertambahnya tiga orang, sekarang total warga Grobogan yang terkonfirmasi positif ada 13 orang. Satu diantaranya seorang bayi laki - laki berusia 1 bulan,\" kata Ketua harian gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih saat dimintai konfirmasi via telepon, Sabtu (02/05/2020).Endang menyebut bayi tersebut tinggal di Kecamatan Tanggungharjo. Saat ini, bayi tersebut sedang menjalani perawatan intensif di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.Kemudian kasus Corona lainnya seorang pria berusia 50 tahun asal Kecamatan Brati yang dirawat di RS Yakkum Purwodadi. Lalu, pria berusia 38 tahun dari Kecamatan Purwodadi yang sudah diisolasi di RSUD Ki Ageng Selo Wirosari. Selanjutnya Halaman 1 2 grobogan corona di jateng virus corona covid-19 birojatengdiy '}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5000109/kasus-corona-di-grobogan-tambah-3-1-di-antaranya-bayi-1-bulan/2', 'title': ' Kasus Corona di Grobogan Tambah 3, 1 Di Antaranya Bayi 1 Bulan ', 'author': 'Febrian Chandra - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:39 WIB', 'paragraf': '\"Saat ini kita sedang lakukan tracing terhadap warga atau keluarga yang pernah berinteraksi dengan mereka,\" tutur Endang.Endang menerangkan dari 13 kasus positif virus Corona di Grobogan, dua di antaranya sudah meninggal dunia saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).\"Total 13 kasus COVID-19 di Grobogan. Rinciannya dua meninggal dunia, dua sembuh, dan sembilan orang masih dirawat di rumah sakit,\" jelasnya.'}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5000082/update-corona-di-banten-hari-ini-5-pasien-sembuh-total-361-kasus-positif', 'title': ' Update Corona di Banten Hari Ini: 5 Pasien Sembuh, Total 361 Kasus Positif ', 'author': \"Bahtiar Rifa'i - detikNews\", 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:09 WIB', 'paragraf': 'Lima pasien di Provinsi Banten dinyatakan sembuh dari virus Corona pada hari ini, Sabtu (2/5/2020). Tak ada laporan penambahan pasien meninggal. Total ada 361 kasus positif, 218 masih dirawat, 95 sembuh dan 48 meninggal. Data yang dihimpun detikcom melalui situs resmi milik Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banten, pasien sembuh berasal dari Kota Tangerang sebanyak 2 orang, Tangsel satu orang, dan dua orang dari Kota Serang. Sementara untuk penambahan jumlah kasus totalnya hari ini ada 7 pasien. Penambahan 2 kasus positif berasal Kota Serang, Kota Tangerang 3 kasus, Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang masing-masing satu kasus. Untuk PDP di Banten jadi total ada 1.502 orang atau bertambah 9 orang. Yang sembuh ada 467 dan meninggal 159 orang. Sedangkan ODP berjumlah 6.614 orang. 1726 orang statusnya masih terus dipantatu dan sisanya sudah dinyatakan sembuh. Tiga besar jumlah kasus positif di Banten masih terjadi di Tangerang Raya. Sementara Lebak sampai hari ini belum melaporkan ada kasus positif Corona. Berikut sebaran jumlah total pasien positif per daerah di Banten: 1. Kota Tangerang 160 kasus.2. Tangerang Selatan 108 kasus.3. Kabupaten Tangerang 81 kasus.4. Kota Serang 6 kasus.5. Pandeglangg 3 kasus.6. Serang 2 kasus. 7. Kota Cilegon 1 kasus. '}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita/d-5000081/belajar-dari-covid-19-ini-7-tips-nadiem-untuk-guru-saat-ajari-siswa', 'title': ' Belajar dari COVID-19, Ini 7 Tips Nadiem untuk Guru Saat Ajari Siswa ', 'author': 'Reyhan Diandri - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:08 WIB', 'paragraf': 'Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar acara bertajuk \\'Belajar Dari COVID-19\\' dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020. Acara tersebut disiarkan langsung hari ini melalui salah satu stasiun TV nasional.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membagikan tujuh tips untuk guru-guru maupun orang tua agar dapat dengan efektif memberikan pelajaran kepada anak dari rumah.\"Saya ingin hari ini memberikan beberapa pikiran saya dan juga beberapa tips-tips bagi pengajar baik guru atau orang tua dalam menghadapi kondisi situasi krisis ini. Di mana banyak sekali murid dan guru yang belajar dari rumah,\" ujar Nadiem, melalui live streaming acara Hardiknas 2020 di YouTube, Sabtu (2/5/2020).Nadiem mengatakan untuk tips yang pertama dan juga yang terpenting adalah jangan stres. Jika masih ada banyak guru atau orang tua yang belum mengenal teknologi, cobalah untuk beradaptasi.\"Ini merupakan masa adaptasi pasti yang tentunya tidak mudah dan penuh dengan kebingungan serta ketidakpastian. Jadi jangan khawatir, yakini bahwa cara terbaik untuk belajar suatu hal baru adalah untuk keluar dari zona nyaman tersebut,\" jelas Nadiem.Kemudian untuk tips kedua adalah membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil. Dengan membagikan murid atau anak ke dalam beberapa kelompok kecil sesuai kompetensi mereka, maka waktu belajar akan lebih efektif.\"Cobalah membagi kelompok belajar berdasarkan kompetensi yang sama. Sebagai contoh mengapa 5 jam mengajar dalam satu hari harus dilakukan secara bersamaan, padahal itu bisa juga dibagi menjadi 5 kelompok yang lebih kecil melalui video conference. Setelah dibagi tersebut anak-anak dapat dibagi lagi sesuai dengan kompetensi mereka mungkin ada dengan pelajaran yang sulit atau diberi pelajaran yang mereka senangi, \" ujar Nadiem.Untuk tips yang ketiga Nadiem mengatakan para pengajar bisa memberikan group assignment yang menciptakan suatu tantangan dan kolaborasi. Dengan hal tersebut murid-murid dapat belajar bertanggung jawab, karena nilai mereka saling bergantung satu antarlainnya.\"Dan ini melatih empati mereka dan juga kemampuan mereka untuk mendorong kemampuan sesama lainnya. Dan yang terpenting untuk para siswa adalah asas gotong royong mereka itu juga terbentuk,\" ungkap Nadiem.Tips keempat adalah mengalokasikan waktu bagi murid-murid yang tertinggal di dalam kelas. Nadiem mencontohkan jika para guru dapat mengalokasikan waktu mereka kepada murid tersebut dengan baik, maka sang murid dapat lebih percaya diri bergabung lagi dengan yang lainnya nantinya setelah krisis COVID-19 berakhir.\"Mungkinkah ini juga kesempatan untuk melibatkan orang tua dalam lebih memahami dan membantu, seperti apa tantangan anak-anak mereka yang mungkin membuat pembelajaran terganggu atau lebih lambat di suatu topik tertentu,\" jelas Nadiem.Kemudian tips kelima yaitu fokus kepada yang terpenting. Menurut Nadiem, kalau kita mengajarkan semua pembelajaran dalam waktu bersamaan maka anak-anak mungkin tidak dapat memahami dengan baik. Oleh karena itu daripada kejar tayang semua topik, inilah saatnya untuk menguatkan konsep fundamental yang mendasari kemampuan para murid untuk bisa sukses di pelajaran manapun.Sedangkan tips keenam adalah mencontek dari guru-guru lain. Nadiem mengatakan bahwa banyak guru yang berinovasi dengan metode belajar online. Sama seperti murid adapula guru yang lebih cepat beradaptasi dan ada juga guru yang lebih lambat dalam beradaptasi.\"Maka dari itu jangan ragu-ragu untuk meminta pertolongan dari guru lain. Jangan ragu untuk meminta contoh-contoh atau best practice dari guru lain. Seperti bagaimana menyampaikan bahan, bagaimana mereka menggunakan fitur-fitur software. Jadi itulah maksud saya dari mencontek guru lain,\" jelas Nadiem.Dan tips yang terakhir adalah have fun. Nadiem berpendapat bahwa mengajar itu tidak mudah tapi siapa bilang harus membosankan.\"Walaupun kita dalam krisis, ini saatnya kita mencoba hal-hal yang masih diragukan namun dalam hati kita, kita rasa inilah yang terbaik. Inilah saatnya kita mendengarkan insting kita sebagai guru dan orang tua dan bukan hanya mengikuti proses seadanya. Seperti murid, inilah saatnya guru berinovasi dengan melakukan banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya,\" pungkasi Nadiem.Sebagai informasi, \\'Belajar Dari COVID-19\\' merupakan sebuah program dari Kemendikbud untuk menginpirasi murid, guru, orang tua, serta masyarakat bahwa dalam kondisi pandemi ini kita masih bisa mendapatkan hikmah pembelajaran untuk bangsa Indonesia kedepannya. Dalam acara ini juga terdapat penampilan musik dari musisi tanah air seperti Tulus, Vidi Aldiano, Rinni Wulandari, Rizky Febian, Lyodra, Naura, Sabyan, Gitabumi Voices, dan Bina Vokalia.Ada berbagai segmen menarik seperti diskusi dari Mendikbud dan Najwa Shihab yang belajar bareng mengenai COVID-19, serta selipan video-video edukasi dan komentar dari para murid, guru, hingga relawan mengenai kegiatan mereka di masa COVID-19.'}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-segar-14-provinsi-nihil-kasus-baru-corona-per-2-mei-2020-ini-kuncinya/1', 'title': ' Angin Segar 14 Provinsi Nihil Kasus Baru Corona per 2 Mei 2020, Ini Kuncinya ', 'author': 'Hestiana Dharmastuti - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:07 WIB', 'paragraf': 'Pemerintah menyampaikan kabar baik penanganan virus Corona (COVID-19). Ada 14 provinsi yang tidak ada penambahan kasus baru positif Corona.Kabar baik ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yag disiarkan di akun YouTube BNPB, Sabtu (2/5/2020).Berdasarkan data dari 1 Mei pukul 12.00 WIB hingga 2 Mei pukul 12.00 WIB, ada 14 provinsi yang tidak ada penambahan kasus positif.Berikut 14 provinsi yang tidak ada penambahan kasus baru positif Corona 2 Mei 2002:1. Aceh: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 11)2. Bangka Belitung: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 19)3. Bengkulu: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 12)4. Jambi: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 32)5. Kalimantan Selatan: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 179)6. Kepulauan Riau: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 89)7. Sumatera Selatan: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 156)8. Sulawesi Utara: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 45)9 Sumatera Utara: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 117)10. Lampung: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 50)11. Maluku Utara: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 41)12. Maluku: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 23)13. Nusa Tenggara Timur: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 3)14. Gorontalo: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 15) Selanjutnya Halaman 1 2 virus corona corona round-up positif corona '}, {'news': 'Detik.com', 'link': 'https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-segar-14-provinsi-nihil-kasus-baru-corona-per-2-mei-2020-ini-kuncinya/2', 'title': ' Angin Segar 14 Provinsi Nihil Kasus Baru Corona per 2 Mei 2020, Ini Kuncinya ', 'author': 'Hestiana Dharmastuti - detikNews', 'date_time': 'Sabtu, 02 Mei 2020 22:07 WIB', 'paragraf': 'Yuri mengimbau warga untuk tetap di rumah dan tidak mudik. Sebab, hal itu menjadi kunci untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.\"Oleh karena itu tetap tinggal di rumah, jangan bepergian, jangan mudik. Ini kunci agar kita pastikan untuk tidak tertular atau tidak menulari orang lain,\" ujarnya.Data kasus positif COVID-19 di Indonesia per Sabtu, 2 Mei 2020, mencapai 10.843 kasus. Sedangkan pasien sembuh Corona berjumlah 1.665 orang dan meninggal 831 orang.Jumlah kasus positif hari ini bertambah 292 orang. Sementara itu, jumlah pasien sembuh bertambah 74 orang dan jumlah pasien yang meninggal bertambah 31 orang.'}]\n" ] }, { "data": { "text/html": [ "<div>\n", "<style scoped>\n", " .dataframe tbody tr th:only-of-type {\n", " vertical-align: middle;\n", " }\n", "\n", " .dataframe tbody tr th {\n", " vertical-align: top;\n", " }\n", "\n", " .dataframe thead th {\n", " text-align: right;\n", " }\n", "</style>\n", "<table border=\"1\" class=\"dataframe\">\n", " <thead>\n", " <tr style=\"text-align: right;\">\n", " <th></th>\n", " <th>news</th>\n", " <th>link</th>\n", " <th>title</th>\n", " <th>author</th>\n", " <th>date_time</th>\n", " <th>paragraf</th>\n", " </tr>\n", " </thead>\n", " <tbody>\n", " <tr>\n", " <th>0</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500...</td>\n", " <td>2 Karyawan Sampoerna Positif Corona, K...</td>\n", " <td>Esti Widiyana - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 23:07 WIB</td>\n", " <td>Perkampungan yang bersebelahan dengan pabrik r...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>1</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500...</td>\n", " <td>2 Karyawan Sampoerna Positif Corona, K...</td>\n", " <td>Esti Widiyana - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 23:07 WIB</td>\n", " <td>\"Kalau yang pulang di kos gini kan kemungkinan...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>2</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita/d-5000115/penutu...</td>\n", " <td>Penutupan Pasar di Polman Demi Cegah C...</td>\n", " <td>Abdy Febriady - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 23:04 WIB</td>\n", " <td>Pasar rakyat di Dusun Kannusuang, Desa Pulliwa...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>3</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500...</td>\n", " <td>Dua Pedagang Positif Corona, Pasar Kup...</td>\n", " <td>Esti Widiyana - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:55 WIB</td>\n", " <td>Pasar Kupang Gunung Surabaya ditutup selama 14...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>4</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500...</td>\n", " <td>Dua Pedagang Positif Corona, Pasar Kup...</td>\n", " <td>Esti Widiyana - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:55 WIB</td>\n", " <td>Tak hanya pedagang positif Corona saja yang me...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>5</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-50...</td>\n", " <td>Kasus Corona di Grobogan Tambah 3, 1 D...</td>\n", " <td>Febrian Chandra - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:39 WIB</td>\n", " <td>Jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) d...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>6</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-50...</td>\n", " <td>Kasus Corona di Grobogan Tambah 3, 1 D...</td>\n", " <td>Febrian Chandra - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:39 WIB</td>\n", " <td>\"Saat ini kita sedang lakukan tracing terhadap...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>7</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-500...</td>\n", " <td>Update Corona di Banten Hari Ini: 5 Pa...</td>\n", " <td>Bahtiar Rifa'i - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:09 WIB</td>\n", " <td>Lima pasien di Provinsi Banten dinyatakan semb...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>8</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita/d-5000081/belaja...</td>\n", " <td>Belajar dari COVID-19, Ini 7 Tips Nadi...</td>\n", " <td>Reyhan Diandri - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:08 WIB</td>\n", " <td>Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendi...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>9</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-...</td>\n", " <td>Angin Segar 14 Provinsi Nihil Kasus Ba...</td>\n", " <td>Hestiana Dharmastuti - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:07 WIB</td>\n", " <td>Pemerintah menyampaikan kabar baik penanganan ...</td>\n", " </tr>\n", " <tr>\n", " <th>10</th>\n", " <td>Detik.com</td>\n", " <td>https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-...</td>\n", " <td>Angin Segar 14 Provinsi Nihil Kasus Ba...</td>\n", " <td>Hestiana Dharmastuti - detikNews</td>\n", " <td>Sabtu, 02 Mei 2020 22:07 WIB</td>\n", " <td>Yuri mengimbau warga untuk tetap di rumah dan ...</td>\n", " </tr>\n", " </tbody>\n", "</table>\n", "</div>" ], "text/plain": [ " news link \\\n", "0 Detik.com https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500... \n", "1 Detik.com https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500... \n", "2 Detik.com https://news.detik.com/berita/d-5000115/penutu... \n", "3 Detik.com https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500... \n", "4 Detik.com https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-500... \n", "5 Detik.com https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-50... \n", "6 Detik.com https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-50... \n", "7 Detik.com https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-500... \n", "8 Detik.com https://news.detik.com/berita/d-5000081/belaja... \n", "9 Detik.com https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-... \n", "10 Detik.com https://news.detik.com/berita/d-5000080/angin-... \n", "\n", " title \\\n", "0 2 Karyawan Sampoerna Positif Corona, K... \n", "1 2 Karyawan Sampoerna Positif Corona, K... \n", "2 Penutupan Pasar di Polman Demi Cegah C... \n", "3 Dua Pedagang Positif Corona, Pasar Kup... \n", "4 Dua Pedagang Positif Corona, Pasar Kup... \n", "5 Kasus Corona di Grobogan Tambah 3, 1 D... \n", "6 Kasus Corona di Grobogan Tambah 3, 1 D... \n", "7 Update Corona di Banten Hari Ini: 5 Pa... \n", "8 Belajar dari COVID-19, Ini 7 Tips Nadi... \n", "9 Angin Segar 14 Provinsi Nihil Kasus Ba... \n", "10 Angin Segar 14 Provinsi Nihil Kasus Ba... \n", "\n", " author date_time \\\n", "0 Esti Widiyana - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 23:07 WIB \n", "1 Esti Widiyana - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 23:07 WIB \n", "2 Abdy Febriady - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 23:04 WIB \n", "3 Esti Widiyana - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:55 WIB \n", "4 Esti Widiyana - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:55 WIB \n", "5 Febrian Chandra - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:39 WIB \n", "6 Febrian Chandra - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:39 WIB \n", "7 Bahtiar Rifa'i - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:09 WIB \n", "8 Reyhan Diandri - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:08 WIB \n", "9 Hestiana Dharmastuti - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:07 WIB \n", "10 Hestiana Dharmastuti - detikNews Sabtu, 02 Mei 2020 22:07 WIB \n", "\n", " paragraf \n", "0 Perkampungan yang bersebelahan dengan pabrik r... \n", "1 \"Kalau yang pulang di kos gini kan kemungkinan... \n", "2 Pasar rakyat di Dusun Kannusuang, Desa Pulliwa... \n", "3 Pasar Kupang Gunung Surabaya ditutup selama 14... \n", "4 Tak hanya pedagang positif Corona saja yang me... \n", "5 Jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) d... \n", "6 \"Saat ini kita sedang lakukan tracing terhadap... \n", "7 Lima pasien di Provinsi Banten dinyatakan semb... \n", "8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendi... \n", "9 Pemerintah menyampaikan kabar baik penanganan ... \n", "10 Yuri mengimbau warga untuk tetap di rumah dan ... " ] }, "execution_count": 45, "metadata": {}, "output_type": "execute_result" } ], "source": [ "d = get_news(main_url, file_name = 'detik_satu')\n", "d" ] }, { "cell_type": "code", "execution_count": null, "metadata": {}, "outputs": [], "source": [] } ], "metadata": { "kernelspec": { "display_name": "Python 3", "language": "python", "name": "python3" }, "language_info": { "codemirror_mode": { "name": "ipython", "version": 3 }, "file_extension": ".py", "mimetype": "text/x-python", "name": "python", "nbconvert_exporter": "python", "pygments_lexer": "ipython3", "version": "3.7.3" } }, "nbformat": 4, "nbformat_minor": 2 }