Kawasan TB Silalahi center memiliki dua bangunan utama, yaitu Museum pribadi TB Silalahi yang menyimpan benda koleksi pribadi Letjen (Purn) Dr TB Silalahi.
Kedua, adalah Museum Batak Balige. Lokasi tempat ini berdekatan dengan makam Sisingamangaraja XII. Anda cukup berjalan 100 meter dari makam tersebut, dekat bukan?
Banyak hal menarik yang bisa dilihat oleh para traveler di museum Batak Balige. Salah satunya adalah peninggalan sejarah dari 6 puak Batak, yaitu
Batak Toba, Simalungun Karo, Mandailing, Pakpak dan Angkola. Termasuk juga beberapa jenis senjata khas Batak yaitu hujur (tombak), podang (pedang),
piso (pisau), sior (panah dan busur), ultop (sumpit), dan bodil (senapan). Dapat dilihat di Koleksi
Ada juga pakaian dari abad keenam puak Batak, miniatur Huta Batak yang berisi rumah tradisional Batak Toba yang telah berusia ratusan tahun, hingga miniatur gale-gale atau patung yang dapat menari khas Batak. Di museum ini juga tersimpan aksara yang terdiri atas dua perangkat huruf, yaitu: ina ni surat dan anak ni surat. Aksara Batak Toba disebut juga dengan aksara si sia-sia (9-9). Aksara Batak tersebut dianggap sebagai tata bahasa pertama di Hindia Belanda yang disusun secara ilmiah. Di museum ini, Anda dapat meresapi beberapa nasihat leluhur suku Batak, seperti: Paias Rohamu (bersihkan hatimu), Paias Pamatanganmu (bersihkan tubuhmu), Paias Peheanmu (bersihkan pakaianmu), Palas Jabumu (bersihkan rumahmu), dan Pahias Alamanmu (bersihkan halamanmu). Walaupun bukan orang Batak, namun nasihat ini akan sangat berkesan bagi Anda karena sifatnya yang universal.